Berbicara tentang kebutuhan, mungkin setiap orang punya masalah masing-masing, demi berlangsungnya hidup berbagai ragam pekerjaan yang orang dilakukan, ada yang menjadi buruh, ada juga petani, jualan makanan, pengrajin dan lain sebagainya. Kadang merasa sedikit takut kalau berbicara beban hidup yang tak henti-hentinya datang terus silih berganti. Inilah realita fakta kehidupan yang pasti terlewati.
Seiring dengan zaman yang
terasa singkat hari ke hari minggu ke minggu, bulan ke bulan hingga tahun ke
tahun, rasanya cepat sekali waktu yang dilewati namun dengan demikian, namanya
hidup tetap saja harus dijalani, dinikmati dan disyukuri walau seberat apapun
gelombang yang akan di laluinya kedepan.
Seperti halnya Pak Maman
warga kampung Panembong Desa Cibatuireng Kecamatan Karangnunggal meski sudah
lanjut usia beliau tetap gigih dan semangat dalam mempertahankan kelangsungan
hidup. Beliau bekerja memecah batu setiap hari, kadang cuaca hujan bahkan panas
sekalipun beliau tetap mengayunkan palu dengan harapan ada orang yang
membutuhkan batu untuk membuat rumah atau atau untuk yang lainnya seperti
pembuatan jalan menggunakan batu.
Kiara Koneng Desa
Cibatuireng Kecamatan Karangnunggal adalah tempat dimana Pak Maman mengadu
nasib setiap harinya kadang tiga hari mendapat 1 kubik rata-rata batu berkat Tangan
yang kokoh dan kuat, pecahan batu dikumpulkan satu persatu. Selain Pak Maman
disebelahnya ada lagi yang sama profesinya memecah batu namnya H. kodirin yang
berlamat di Kampung Cisanta Kedusunan Cikelir Desa Cibatuireng beliau juga sama
mengadu nasib dengan cara memecah batu. Di sebelahnya lagi ada Pak Edin yang
berlamat di Kampung Ciburial Desa Cibatuireng sama juga demi mencukupi
kebutuhan sehari-hari beliau mengadu nasib bekerja memecah batu dengan harapan
yang sama seperti Pak Maman, H.Kodirin. ketika saya tanya berapa harga batu
yang di jualnya per kubik? dan kemana dijualnya? Mereka menjual kemana saja
yang orang-orang butuhkan dengan harga Rp. 80.000 (Delapan Puluh Ribu
Rupiah) per kubik di lokasi. mereka bekerja dari pagi sampai sore di bawah
teriknya matahari pada saat ini.
Dizaman serba canggih dan
teknologi yang canggih mereka bekerja dengan cara manual tanpa menggunakan
mesin berat seperti Eskapator karena tidak punya uang untuk membeli alat
tersebut. dan yang membuat saya kagum dan menjadi contoh untuk bertahan hidup
mereka bekerja sudah puluhan tahun. disinilah saya berfikir jika ada orang yang
berbicara tak ada pekerjaan khusunya anak muda, coba tengoklah dan bercerminlah
kepada orang tua ini yang masih gigih,
Di Indonesia, terdapat beberapa daerah yang dikenal sebagai produsen tambang batu secara manual. Aktivitas penambangan batu ini sering dilakukan oleh masyarakat lokal dengan metode tradisional. Beberapa daerah tersebut antara lain:
Cianjur, Jawa Barat:
Cianjur merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang terkenal dengan penambangan batu secara manual. Kegiatan penambangan umumnya dilakukan di wilayah perbukitan, seperti di daerah Gunung Padalarang.
Majalengka, Jawa Barat:
Daerah Majalengka juga dikenal memiliki banyak lokasi penambangan batu. Aktivitas penambangan batu kapur secara manual sering ditemui di wilayah ini.
Gunung Kidul, Yogyakarta:
Gunung Kidul di Yogyakarta terkenal dengan batuan karstnya dan seringkali dijadikan lokasi penambangan batu secara manual, terutama batu kapur.
Sleman, Yogyakarta:
Beberapa daerah di Sleman, Yogyakarta, juga terlibat dalam penambangan batu, terutama di daerah yang memiliki formasi geologi yang mengandung berbagai jenis batu.
Lumajang, Jawa Timur:
Lumajang dikenal sebagai daerah penghasil batu andesit secara manual. Beberapa lokasi di kawasan perbukitan Lumajang menjadi tempat penambangan batu ini.
Bantul, Yogyakarta:
Seperti daerah-daerah lain di Yogyakarta, Bantul juga memiliki lokasi penambangan batu. Aktivitas ini umumnya melibatkan masyarakat setempat.
Bangka Belitung:
Pulau Bangka Belitung terkenal sebagai produsen bijih timah, namun penambangan batu alam juga dilakukan secara manual di beberapa wilayah, seperti penambangan granit di daerah Bangka.
Karimun, Kepulauan Riau:
Karimun, Kepulauan Riau, dikenal dengan aktivitas penambangan batu andesit secara manual yang digunakan dalam industri konstruksi.
Perlu dicatat bahwa kegiatan penambangan batu secara manual ini seringkali dilakukan tanpa peralatan modern dan memanfaatkan teknik tradisional. Meskipun memberikan mata pencaharian bagi masyarakat setempat, namun juga dapat menimbulkan dampak lingkungan dan sosial yang perlu diperhatikan. Upaya pengelolaan yang berkelanjutan perlu diterapkan untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan penambangan tersebut.
Cermin bagi kita adalah Manfaatkanlah
waktu sebaik mungkin dan galilah potensi-potensi supaya bisa bertahan hidup
dalam menafkahi keluarga.
Semoga bermanfaat bagi
yang membaca, semoga berarti bagi yang mengerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar